Bukannya sombong atau sok jual mahal
selama ini saya belum pernah yang namanya nembak cewe karena sudah menjadi
perjanjian dan komitmen dalam keluarga, yaitu sebelum bekerja pantang untuk
berpacaran. Namun bila di tembak cewe itu sudah bukan hal yang tabu lagi bagi
saya. Karena percaya-nggak percaya semenjak SMP saya sudah menjadi incaran para
wanita bahkan jadi bahan taruhan kakak kelas pada waktu itu, namun karena
doktrin yang diberikan oleh ortu jadi saya tidak terlalu menanggapi yang hal-hal
semacam ini, hal semacam itu saya anggap hal yang tidak penting.
Sehingga sifat cuek itu semakin mendarah
daging dalam diri seiring tumbuhnya saya semakin dewasa, saya yang dikenal
dingin dikalangan wanita ini justru menjadi dambaan para wanita, padahal saya
kalo dipikiri ganteng juga nggak, pintar juga nggak, kaya juga nggak. Tapi
itulah wanita dengan segala macam keunikannya karena hal itu bukan berarti saya nggak
pernah merasakan pacaran, namanya juga jiwa muda yang dilarang pasti malah
dilakukan, karena hal itu membuat penasaran dan menumbuhkan benih-benih
keingintahuan, sebelumnya saya juga udah pernah ngerasain pacaran tapi itu
nggak berlangsung lama tepat 3 minggu hubungan itu berakhir, dan untuk
ngelupainnya lebih dari 18 bulan aku baru bener-benar bisa lupa sama si doi,
itu pun pada waktu SMK dulu.Semenjak itu saya memutuskan kembali pada
komitmen keluarga lagi, karena menurut saya pacaran hanya menjadi penghalang
untuk meraih sukses.
Selpia seorang gadis yang entahlah berasal
dari planet mana, belum pernah saya kenal dan sepertinya dia juga belum pernah
mengenal saya tetapi entah kenapa dia menyatakan perasaannya pada saya, saya
benar-benar bingung menanggapi perkataannya itu. Entahlah ini merupakan rahmat atau ujian yang
membuat saya ingin mengulang yang namanya melanggar komitmen. Namun hal itu
berat untuk saya lakukan karena tekat itu udah benar-benar bulat saya niatkan
dalam hati.
Dia merupakan teman kawan saya, yang sepertinya
dia mencari tau tentang saya dari kawan saya itu, menurut saya dia sangat
cantik dan berkepribadian baik karena bicaranya yang lugu apa adanya. Bukan
bermaksud menolaknya, sebenarnya dalam hati pengen banget jadikan dia pacar tetapi
semenjak pengalaman pacaran pertama yang kandas itu saya jadi memutuskan
kembali berkomitmen seperti ketetapan awal dalam keluarga, yaitu nggak akan
pacaran lagi sebelum bisa membuat orang rumah bangga dengan karya saya.
Tanpa
bermaksud mengecewakannya atau memPHPin dia, saya selalu menyempatkan waktu
diselah-selah tugas kuliah yang banyak ini untuk dia, meskipun hanya melalui
pesan singkat saja. Saya harap dia paham dengan keputusan saya ini, karena saya
nggak suka yang namanya gantungi cewe kaya jemuran, apalagi dia serius nyatain
cintanya itu sama saya. Jadi saya nggak mau main-main sama dia.
Saya bahkan bingung bagaimana cara ngungkapin
perasaan, karena tanpa bisa dipungkiri saya juga memiliki perasaan yang sama dengan
dia. Tapi nggak mungkin saya melanggar komitmen untuk kedua kalinya. Apalagi
saya anak pertama yang diharapkan banyak oleh ortu untuk bisa membimbing adik
menjadi lebih baik dari pada ortu dan saya, jadi saya tidak mau main-main dalam
melangkah kedepan karena suatu keharusan bukan lagi anjuran bagi saya.
Tapi
yaudahlah jalani aja, saya sih menganggapnya ini merupakan anugrah yang
diberikan oleh Tuhan kepada saya karena dipertemukan dengan gadis seperti
Selpia.
Dia bilang dia punya mimpi, ‘Kalian tau
apa..!!!!’ mimpinya tuh sederhana banget yaitu ingin suatu saat nanti bisa
jalan bareng dan melihat matahari terbit bersama saya, sebenarnya saya tau itu
bukanlah mimpi, tetapi kode ajakan wanita untuk ngajak jalan, padahal kapan aja
hal semacam itu bisa aja saya lakukan, tetapi mungkin karena saya terlau minder
dan sungkan dengan hal semacam itu jadi saya nggak bisa menjawab dengan lantang
dengan kalimat KAPAN KAMU PUNYA WAKTU LUANG Pia…!? AYO KITA JALAN. Hehehehe……
Inilah saya dengan segala keanehan yang
saya miliki bahkan saya sendiri nggak tau maksud hati ini akan bermuara sampai dimana, tapi saya
yakin kalau dia punya komitmen yang sama seperti saya, hal ini pasti bukanlah
masalah yang berarti bagi dia karena saya yakin dia orang yang dapat dipercaya karena waktu saya tanya kenapa dia milih
saya dia nggak bisa memberi alasan, sedangkan saya terus mencari alasan agar
perasaan ini nggak semakin dalam.
Semoga saja cerita bersamanya ini meskipun
dalam ketidak jelasan hubungan status, ini bisa bertahan lama sampai muara
mimpi ini benar-benar tercapai dimana saya bisa menyatakan dengan lantang I
LOVE YOU di depan wajahnya lalu tanggal berapa kita married. #serius
Tetapi saya sih nggapnya tetap teman,
karena menurut pengalaman pertama yang pernah saya rasakan bagaimanapun teman
tetaplah teman, sedangkan pacar setelah putus pasti akan jadi mantan dan
bisa-bisa hubungan silahturahmi juga ikut terputus.
Hal
semacam itulah yang tidak saya inginkan, tetapi disisi lain saya juga nggak mau
jadi benalu dalam hidupnya, karena sikap saya yang kontemporer ini.
Semoga dia paham dan tidak kecewa dengan
hal-hal bodoh yang aku katakan…
"Hidupku lebih berwarna setelah kenal kamu...!!! #iya Kamu"