Awalnya saya bingung harus memulai ini semua dari mana, tetapi saya putuskan
untuk memulainya sih dari sini saja...!!! Saya merupakan salah satu korban cita-cita yang gagal (maaf cita-citanya
tidak saya sebut), agak miris sih.. tapi juga gak semiris negeri yang kaya
penindasan ini. #Hehehe opini saya sih.
Jadi begini ceritanya
saya merupakan salah satu lulusan dari sekolah menengah kejuruan yang cukup
terkenal di kota tepian yaitu, "SMKN 2 SAMARINDA" saya
merupakan siswa jurusan teknik Listrik tetapi entah kenapa saya gak pernah
benar-benar menekuni bidang itu meskipun saya mengambil jurusan tersebut dengan
keinginan sendiri, mungkin karena saya memiliki cita-cita yang tinggi yang
berbeda dengan bidang itu.
Pada suatu ketika kesempatan untuk mencapai cita-cita itu tiba, tanpa saya
sia-siakan dengan semangat yang bulat saya mencoba memasuki dunia cita-cita itu
meskipun orang tua saya sendiri ragu (tapi ya sudahlah jalani aja namanya
juga cita-cita meskipun setinggi langit tetap harus dicapai bukan) dengan kebetulan juga adik saya pada saat itu bersamaan lulus sekolah dan masuk
masa-masa pendaftaran sekolah menengah pertama yang sudah pasti itu ortu
ngeluarin biaya berlipat-lipat banyakkkknya #Agak alay sih tapi
memang begitu adanya.
Saya sudah diberitahu teman dekat saya yang memiliki mimpi yang sama dengan
saya, bahwa untuk mencapai cita-cita itu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Tetapi dengan lantangnya serta tersenyum saya menjawab "REZEKI GAK
AKAN KEMANA.......TUHAN MEMBERIKAN REZEKI ITU GAK AKAN PERNAH TERTUKAR
KAWAN" , meskipun dalam hati saya sangat cemas tentang biaya itu. Ortu saya
pun gak tinggal diam melihat anak kesayangannya ini berusaha keras untuk
mencapai mimpinya dengan menggadaikan semua apa yang mereka punya. Akan tetapi
setelah banyak usaha yang saya lakukan ternyata biaya sebanyak itu tak kunjung
terkumpul meskipun ortu juga ikut berperan dalam perjuangan tersebut.
Sebagai anak pertama tentu saja
saya tak ingin membebani ortu dengan memberikan pikiran yang kalut pada mereka,
jadi saya memutuskan menggugurkan cita-cita saya meskipun berat karena
mengingat bahwa biaya adik saya masuk sekolah juga tidak sedikit. Setelah kejadian itu saya tak lantas
putus arah, saya mencoba ikut tes di sebuah politeknik negeri di samarinda
(POLNES), sebelumnya saya sudah menduga hasilnya tak akan memuaskan. Namun tibalah
saat pengumuman dan ternyata hasilnya tidak begitu mengecewakan karena ternyata
saya lulus tes di sana meskipun ada embel-embelnya di belakang LULUS
CADANGAN #Hehehe....
Tetapi yang
sangat mencengangkan bukan itu karena saya tak pernah terlalu mendramatisir
urusan akademik, tetapi pada pengumuman lembar sebelah yang bertuliskan
"LULUS MURNI" ada nama seseorang yang tidak asing bagi saya
yang sangat saya sayang (pada waktu itu) yaitu si MANTAN
inisialnya (F) tetapi sebut saja namanya "Bunga".
Entah kenapa si Bunga
mendaftar masuk di jursuan yang sama, Hal itulah yang membuat saya tidak ingin
menindak lanjuti KELULUSAN CADANGAN saya di sana. Usut punya usut nih rupanya
dia salah nulis kode jurusan pada lembar jawaban (Udh ya... kisah cintanya
cukup segini aja, ntar kalian ngiri lagi Hehehe..)
Itu yang membuat saya
nekat ikut seleksi nasional PTN di universitas terkenal di samarinda itu, dan
saya bingung ingin mengambil jurusan yang mana. Akhirnya saya memutuskan mengambil
prodi SASTRA di fakultas berbasis budaya itu. (Banyak yang tanya kenapa,,,?
karena saya ngefans banget sama salah satu grup band asal bali yang menjujung
tinggi kalimat Tuhan itu 'SASTRA') merupakan alasan kedua selain alasan
pertama di atas tadi #Hhehehe...
Tibalah saatnya pengumuman
penerimaan mahasiswa baru itu dan pengumumannya secara online jadi agak ribet
sih (maklum agak gaptek) tetapi setelah berhasil masuk kedalam web tersebut
saya memasukkan kode pendaftaran dan hasilnya sesuai harapan saya, saya lulus
dan dinyatakan diterima menjadi mahasiswa di sana. #Horeeeeee.....berteriak
riang gembira.
Di fakultas inilah saya
memulai plot yang baru, mengenal orang-orang baru, pemikiran baru, kesabaran,
ketabahan, dan kelembutan jiwa. (agak alay sih, tapi gakpapalah... soalnya
saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya) dan disinilah saya
mengenal teman yang menurut saya dia itu sangat jenius dalam bicara dan
bertinda sebut saja dia Panda.
Si Panda inilah yang menginspirasi
saya menjadi seperti sekarang, sehingga saya saat ini menjadi seorang insan yang penuh dengan pola fikir
cakrawala yang berwarna (mengenal perasaan). Beda dengan saya sebelum masuk ke
fakultas ini yang masih sangat urakan bangetlah pokoknya....
Saya sangat berterimakasih kepada semua
teman-teman saya siapapun itu yang sekarang membuat perubahan karakter dalam
diri saya yang sekarang. Sehingga memutuskan saya untuk membuat blog ini dan
memposting sekelumit realita hidup saya ini. (meskipun juga sedikit
terinspirasi dari si Panda Hehehe...) ingtlah kawan Tuhan tak
akan pernah salah menentukan nasip seorang hambanya yang mau berusaha. (meskipun tak sesuai cita-citanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar