Lanjut cerita, ini merupakan kisah perjalanan pulang dari pantai itu. Kami mengendarai sepeda motor beriringan dan mengatur posisi mengutamakan wanita yang lebih dulu berada dibarisan terdepan, saya dan wahyu berada pada posisi paling belakang karena kami sangat menyadari kondisi jalanan lintas Samarinda-Balikpapan menuju jalan pulang ini sangat gelap dan sepi serta terkenal rawan sehingga berbahaya apabila sampai para wanita ini tertinggal rombongan. Posisi berboncengan kita masih sama seperti awal mula kita berangkat kepantai, satu motor 2 orang dan itu-itu aja formasinya pada part 1 (maaf tidak saya sebutkan namanya satu per satu).
Kami pulang sudah cukup sore dan kami
memprediksi akan sampai ke Samarinda pada malam hari. Entah kenapa barisan
rombongan kami ini memacu kendaraan sepeda motor sangatlah pelan sehingga
membuat saya dilema ingin laju duluan kasihan sama yang lain, tetapi ingin
pelan mengikuti mereka bisa-bisa memakan waktu 4 jam untuk kembali kerumah.
Sehingga akhirnya saya dan wahyu memutuskan berada pada posisi paling depan dan
memacu sepeda motor lebih cepat dengan maksud agar barisan rombongan yang
dibelakang juga mengikuti kami. Eh..
ternyata mereka semua sama aja tetap aja seperti itu sehingga membuat saya dan
wahyu terlihat bego (emang aslinya nggak pinter”amat sih #wkwkwk) akhirya saya
memutuskan untuk duluan dan menunggu mereka pada pom bensin simpang samboja
karena kebetulan bensin sepeda motor saya tinggal sedikit.
Hampir tiga puluh menit saya dan wahyu
menunggu mereka di sebuah warung depan pom bensin itu, dan akhirnya satu
persatu berdatangan. Salah satu dari kami menyarankan untuk mengisi perut dulu,
wajarlah sudah dari siang kami belum makan dan akhirnya kami semua pun singgah
diwarung itu. Dan satu persatu pada sibuk cerita masing-masing dan si wahyu
lagi sibuk juga di interogasi oleh Fitri karena helmnya yang hilang kemarin di kampus. Dan saya mulai memecah keributan
individu mereka semua “setelah ini kita langsung pulang kah..?” ujar saya, terus
Indah menjawab gimana klo sepulang ini kita nonton konser IWAN FALS di gor
sempaja samarinda.
Sontak semua kaget dan tertarik ingin
melihat konsernya bang iwan karena belum tentu lima tahun lagi IWAN FALS
bakalan datang ke samarinda lagi. Dan kami semua setuju dan akhirnya selesai
makan kami bergegas melanjutkan perjalanan. Wahyu sangat ngefans sama bang iwan
dan saya juga belum pernah lihat konsernya bang iwan sehingga saya benar-benar
ingin segera melihat konser itu. Waktu sudah menunjukkan jam 19.15 wita target
jam 21.30 harus sudah sampai samarinda.
Awalnya rombongan memacu kendaraan
sangatlah cepat wahyu dan saya agak lega karena pasti akan sesui target sampai
samarindanya, akan tetapi jalanan semakin gelap dan kami memasuki kawasan bukit
soeharto yang benar-benar tidak ada lampu jalan satu pun, sehingga membuat
pandangan sepeda motor kami sangat terbatas dan kendaraan yang berlalu lalang
hanyalah mobil-mobil pribadi dan Truk-truk besar saja dan sangat laju. Awalnya wahyu dan saya bermaksud hanya ingin
menyalip truk container yang ada di depan rombongan kami (kebetulan pada saat
pulang ini yang mengendarai sepeda motor saya adalah wahyu) dengan tujuan agar
teman-teman yang lain mengikuti kami menyelip truk itu, tetapi ternyata
seperti semula mereka semua tertinggal dan kami berdua berada di depan truk dan
tanpa sadar kami meninggalkan mereka dan jalanan ini serasa di film-film horror
dan begitu mencekam karena kami sudah melaju beberapa kilometer di depan truk
yang berjalan sangat lambat itu dan kami benar-benar kendaraan satu-satunya
yang melewati jalan ini.
Akhirnya
saya dan wahyu udah memasuki kawasa loa janan yaitu kilo meter 4 dan kami
menunggu mereka lagi di sini dan saya yakin teman-teman yang ada dibelakang
pasti mengomentari saya dengan hal-hal negatif karena saya udah meninggalkan
mereka semua. #ya mungkin anggapan gak setia kawan itu pasti, tapi aku &
wahyu sih cuek aja yang penting jadi nonton IWAN FALS,,, hehehe..
Tak lama mereka semua berdatangan satu
persatu dan sepertinya mereka semua kelelahan dan kami kembali melanjutkan
perjalanan menuju samarinda untuk dapat melihat konsernya bang Iwan tetapi
ternyata nggak semua dari mereka bisa ikut nonton, ya mohon dimaklumilah
mungkin karena kelelahan dan sebagian besar dari mereka juga perempuan karena
waktu juga sudah malam. Dan yang jadi
ikut nonton hanyalah (Saya & Wahyu) serta (Indah & Desi). Akan tetapi
setelah sampainya di parkiran gor madya sempaja samarinda entah kenapa Desi
memutuskan untuk pulang dan sepertinya si Indah agak kecewa karena hanya dia
sendiri wanita satu-satunya yang ikut nonton dari semua rombongan itu.
Kami pun langsung menuju lapangan dimana
konser itu dimulai dan kami berada pada kerumunan orang paling belakang
disanapun berdendang musik dan merdunya gejolak semangat pemberontakan bang
Iwan yang membuat tanpa sadar kami maju dalam kerumunan orang banyak untuk
dapat melihat Iwan fals dari dekat, akan tetapi saya tidak melihat wahyu lagi,
mungkin dia sudah merada didepan akan tetapi ketika saya melihat kebelakang
ternyata si Indah hilang juga entak kemana,,, dan saya sms dia ada dimana
ternyata dia balas sms saya dia sudah berada dirumah,,,,, Terkadang disana dia terlihat sangat
kampret... Dan akhirnya saya bisa
lega menikmati lantunan lagu iwan fals yang ternyata memperingati hari
ulangtahun kalimantan timur, entahlah yang keberapa saya lupa. Yang di
selenggarakan oleh bapak Awang Faroek ishak selaku Gubernur kalimantan
timur. Acara pun berakhir dan saya
kembali ke parkiran ternyata si wahyu entahlah masih dimana, sehingga saya menunggu
dia sejenak. Tenyata di parkiran saya bertemu temen-teman dari desa yang nonton
juga, tak lama wahyupun datang dan kami semua pulang dengan ber konvoi ria.
#Hehehe jangan ditiru
The End