Aku kembali
melangkahkan kakiku menyusuri dunia yang gelap, kau selalu menganggap hidupku
tak ada arti, semua orang menghinaku, merendahkanku, menyudutkanku. Seolah lagu
termerdu kau lontarkan seluruh makian lisanmu.Tak ada luka
yang kau buat mampu mengoyak hatiku lebih termenung, semua hanya terasa perih
di dalam. Koyakkan yang kau buat hanya mampu menggelitiki hatiku dan berlahan
mulai mengokang emosi yang selalu ku lampiaskan pada alam. Namun ku selalu
tersenyum, aku tau hanya senyuman yang mampu menghentikan kakakan tawamu yang
merdu, SETAN….!!!
Mengapa
tak ada yang sanggup mengerti kenapa konsep Tuhan itu ada, semua yang kau
pelajari itu norma atau hanya dongeng, kejam sekali jika Tuhan yang kau sebut
maha pemurah, maha pengasih dan maha penyayang akan mengazabmu dengan kejam
tanpa ampun penuh kehinaan dalam sistem nerakanya nanti.
Apakah
semua ini hanya akal-akalan para ulama, pendeta dan yang dekat dengan agama,
kau sebut saudaramu ini manusia tak berotak dan mulai mengkapling-kaplingkan
surga yang kau anggap ada itu. Hanya golonganmu hanya golongan orang beruang
yang bisa membantu orang tak beruang yang bisa masuk surga, Hanya orang yang
rajin ke gereja, masjid dan melakukan kebaikan saja.
Lihat….lihat….. lihat….!!!
Coba kau lihat aku. Kau bahkan lebih rakus
dari babi hutan. Babi saja masih mau menyisakan kotorannya untukku.
Namun
aku telah menemukan cinta suci yang aku tak akan pernah rela bila kau
merenggutnya, hanya dia yang tau aku meski aku sendiri tak tau kenapa aku
berlahan terus-menerus mendapatkan suntikan injeksi gila dari kau.
Hidupku
memang hitam hidupku penuh dengan kegelapan, aku hanya berada dalam kotak
kecil, aku hanya buangan mulai dari dikandung badan. Coba kau pakai ijazahmu
yang tak murah itu untuk berfikir, kau pakai gelarmu yang panjang itu untuk
berfikir, kau pakai uangmu itu untuk berfikir.
Mana surga yang pernah kau pelajari,
setiap jumat kau kumandangkan khotbah yang penuh dengan kisah-kisah kekejaman
Tuhan, padahal kau bilang Tuhan maha penyayang, setiap minggu kau bunyikan
lonceng dan kau bilang Tuhan juru selamat, tapi bahkan Tuhan tak mampu
menyelamatkan dirinya sendiri.
Bersama
kita rasakan apa yang kau upayakan pada hari ini, kau lelah kau letih, kau
bahkan mulai bosan mengingat siapa kau dahulu, kau tak pernah mengenalku, kau
manusia atau bukan, aku ini siapa.
Jalan…..jalan…..jalan…..!!!!
Entah
kapan aku benar-benar menemukan kau menjadi sandaran hidupku yang bukan hanya
imajinasi. Kau tau apa..? bahkan kau tak pernah mencari jati dirimu, kau hanya
telan mentah semua apa yang sudah kau dapatkan tanpa pernah kau usahakan apa
benar. apakah kau benar-benar JALANG…!!! Tidak, aku rasa tidak. Kau terlalu
indah untuk menerima makian itu.
Aku
merindukanmu, aku menyayangimu tapi aku sendiri tak mengenal siapa aku,
rentetan perjalanan seakan hanya berlalu begitu saja tanpa menyisakan sebuah
peringatan, mungkin lebih banyak pelajaran yang harus diamalkan agar timah
panas itu benar-benar bisa menembus dada
dan tertanam di dasar jantung.
Entahlah
masih banyak waktu yang tersisa lagi bagiku atau tidak, terundung dalam
kecemasan terlena dalam kegundahan membuat aku tak pernah lagi merasakan embun
segar di pagi hari, kenapa saban hari hanya terlihat malam. Namun aku terus
jalan dan terus berjalan, aku mencari kau sebagai-Nya yang Maha Kuasa Tuhan.Tunjukkun
sedikit kuasamu yang Maha Besar yang pernah mereka gadang-gadangkan bahwa kau
memang Maha Pencipta semesta alam, kau juru selamat umat yang bisa menghidupkan
orang mati, kau harus tunjukkan sebagai Kau-Nya Aku.
The End