Kali ini AKU merasa bukan menjadi
SAYA tetapi menjadi AKU yang benar-benar AKU, hari ini hari yang tak pernah
kubayangkan dan bahkan tak pernah terlintas dalam pikiran bahwa aku akan
melakukan hal yang membuat hatinya terluka.
Situasi sudah mencekam, meruncing dan
siap menikam, sekali lagi dia benar-benar tersakiti oleh kalimat yang ditulis
jari mungil ini yang sungguh munafik.
Malam mulai kelam tak bisa kubayangkan binar airmata yang meleleh di pelupuk matanya yang diiringi sendu sedan di balik bantal itu karena kotornya sikap ini . Semua telah terjadi bunga yang layu tak akan pernah mungkin bisa untuk mekar kembali.
Kuncilah kembali hatimu jika memang hanya itu yang bisa membuatmu lebih tenang dan menyejukkan keadaanmu saat ini. Anggaplah aku hanyalah mimpi burukmu sayang.
Kalimat balasan yang kau kirimkan ke aku sungguh membuatku terpaku dalam lamunan yang nyata dan aku berharap semua hanyalah halusinasi saja, akan tetapi sekali lagi aku yakin bahwa ini memang benar-benar nyata.
Namun aku terus berdoa semoga aku salah menafsirkan kalimat itu, aku tak mengerti apa yang kau inginkan apa hanya karena kertas fotokopian yang kau nanti tak kunjung datang atau memang aku yang tak sanggup untuk terbang bersama angan-anganmu yang sangat dalam. Jika memang begitu lepaslah aku, biarlah kau terbang bagai burung elang yang tangguh bertahan dan menghujam masa depan dengan ketegaran.
Biarlah aku termenung sendiri tanpa ampun dari sikap perbuatan yang aku lakukan, terbanglah sayang jangan kau tengok kebelakang agar kau tak rapuh menghadapi semilir angin topan yang mulai datang.
Aku tak kuasa melihatmu terluka karena aku yang tak mempu memahamimu, aku bahkan hanya mampu merasakan luapan emosi kesalahan dari dalam diri ini karena sikapku sendiri. Lolongan anjing yang menemani malam yang dimana waktu seraya tak berputar dan tak berjalan seolah bumi ini selalu malam dan terus malam entah ini soal hati atau perasaan namun yang kutau malam ini yang merasakan hanyalah Aku, Kamu dan kertas itu.
“Besok
dipakai pagi2… Itu dikumpul tapi kalau gk bisa yaudah sobek aja ku gk trn
skolah”
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar