Daftar Blog Saya

Selasa, 09 Agustus 2016

Sudut Berlakang Rumah



Sedari tadi aku habiskan waktuku untuk mengamati dari kejauhan tingkah laku ayam-ayam milik bapak. Tak ada yang istimewa dari tingkah laku ayam itu, sama seperti ayam-ayam milik tetangga lainnya. Entah hal apa yang membuatku betah berlama-lama memandangi ayam-ayam ini. Ku rasa aku mulai mencintainya. 
Hampir sebulan aku pergi kesana-kemari mencari pekerjaan namun belum menemukan yang cocok. Bukan aku bermaksud pilih-pilih pekerjaan namun aku harus pastikan aku menguasai jenis pekerjaan itu, mungkin ini yang membuat aku hingga saat ini masih menganggur dan berdiam diri di rumah.
Aku pun mulai masa bodoh akan hal ini, lebih baik aku lihat sekali lagi tingkah laku keseharian ayam-ayam bapak, ayam-ayam ini hanya punya paruh yang tak tajam dan kaki dengan ceker yang tak kokoh apalagi sayap lebar untuk terbang melayang seperti elang namun mereka bisa terus hidup lalu kembali kekandang pada sore hari dengan keadaan kenyang untuk tidur malam yang nyenyak.
Bapak tak pulang hari ini, pekerjaannya menjadi buruh tambang mengharuskannya meninggalkan mentari keluarga hari ini, entah hanya hari ini sampai lusa atau minggu depan yang jelas bapak akan pulang membawa uang hasil panasnya terik tambang yang katanya ada tambahan tunjangan untuk hari raya kali ini. Tentu tanpa gentar beliau menantang peluhnya untuk terus keluar demi penghasilan yang lebih besar.
Beberapa minggu telah berlalu namun tak ada satupun pekerjaan yang aku dapatkan untuk membantu menghidupkan nyalanya api dapur. Sudut belakang rumah seperti menjadi tempat favorit mamak, dimana sedari tadi aku mengamati orang yang paling aku sayangi ini sedang sibuk melakukan sesuatu hal yang berarti. Tanpa henti tangannya melakukan hal-hal yang membuatku terkesan, jemari mungilnya telah memberikan kesempatan hidup bagi benih-benih tanaman kebun yang sejak dua minggu lalu telah ditabur, ini masa transisi dimana biji berubah menjadi sebuah tanaman yang kelak akan menopang perut-perut lapar ini.
Aku mengambil seember air lalu aku siramkan pada benih-benih milik mamak yang baru dua minggu tumbuh itu. Ku ambil segepok polibag di gudang kucoba gemburkan tanah dengan sedikit campuran pupuk kandang kotoran ayam milik bapak, akupun melihat hakikat ilmu hidup dalam menghijaukan sudut belang rumah.
Mungkin sekilas seperti ini cara ayam mengenyangkan perutnya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar