Kisah ini saya dengar dari sahabat
saya yang merupakan seorang batak, ia memang satu tempat kelahiran dengan saya
jauh dari tanah kelahiran orang tuanya. Marganya Saragi Dasalak, mungkin
beberapa orang beranggapan bahwa ia menggunakan kedua marga orang tuanya, yaitu
Saragi marga bapaknya dan Dasalak marga mamaknya atau sebaliknya. Saya pun
sempat beranggapan seperti itu. Namun ternyata anggapan itu salah, Saragi
Dasalak merupakan satu marga yang tidak terpisah, yaitu marga bapaknya.
Saya pun bertanya kepadanya mengapa
marganya dua nama, karena baru kali ini saya melihat seorang batak bermarga
satu tetapi dua kata. Karena saya juga memiliki beberapa teman yang juga
seorang batak namun hanya menggunakan satu nama marga. Dia pun mulai
menceritakannya.
____
Jadi begini ceritanya, Dasalak
merupakan marga yang hilang. Sebenarnya dahulu keturunan Saragi itu banyak
sekali dan para keturunan lelaki dari keluarga saragi sering bermain di hutan
pada waktu kecil, namun ada salah satu dari mereka yang hilang di hutan
diduga tersesat.
Seluruh penduduk kampung pun gempar lalu mencari keturunan Saragi yang hilang itu, semua marga berkumpul dan bersatu
untuk mencarinya kedalam hutan. Berhari-hari penduduk kampung menelusuri hutan
namun tidak membuahkan hasil. Banyak pula penduduk kampung yang beranggapan
keturunan Saragih kecil ini telah tewas dimakan hewan buas. Keluarga Saragi pun
sangat terpukul atas kejadian itu.
Waktu terus berlalu,tahun demi tahun terus
terganti setiap hari kehilangan keturunan Saragi kecil itu selalu diperingati
dengan upacara adat dengan harapan dia akan kembali tetapi hal itu mustahil.
Para saudara-saudara teman bermain keturunan Saragi yang hilang itu pun kini
telah beranjak dewasa mereka semua menyesali akan hari itu, andai waktu dapat
diulang mungkin siang itu tak akan mengajak saudara terkecilnya bermain ke
hutan.
Telah banyak penduduk kampung yang
mulai lupa akan peristiwa ini, ada salah satu penduduk kampung yang berasal
dari marga yang berbeda sedang mencari kayu di hutan dan dia bertemu dengan
seorang pemuda tampan namun pemuda itu sangat asing di mata penduduk itu.
Seorang penduduk kampung ini menyapa
pemuda itu menggunakan bahasa karo, jika memang pemuda ini bukan keturunan
marga batak maka tidak akan mengerti bahasa itu, tetapi sang pemuda memahami
dengan jelas akan bahasa itu dan membalas sapaannya. Penduduk ini pun heran
dia tak mengenali pemuda itu tetapi dia bisa berbahasa karo.
Diajaklah pemuda itu ke kampung
karena penduduk desa itu beranggapan bahwa pemuda ini adalah saudara batak.
Setelah tibanya di kampung banyak yang bertanya pada penduduk yang membawa
pemuda itu siapa yang dia bawa. Penduduk yang membawanya pun tak tahu siapa
pemuda itu. seorang tetua adat pun bertanya kepada pemuda itu siapa namanya dan
apa marganya namun pemuda itu tidak dapat menjawab, tetapi dia fasih berbahasa
karo. Tetua adat pun bertanya kepada semua tetua marga namun tidak ada yang
merasa punya saudara atau keturunan dia. Namun karena dia dianggap bagian dari batak maka
tetua adat memberinya sebutan Dasalak
yang artinya sendiri, semenjak itu penduduk kampung memanggilnya dengan nama Dasalak.
Dasalak pun hidup dengan baik dalam
bermasyarakat dan banyak penduduk yang mulai mengenalnya, hingga tiba pada saat
peringatan upacara hari kehilangan keluarga Saragi diperingati untuk kesekian
kalinya, Dasalak pun bertanya kepada tetua adat siapa yang diperingati ini.
tetua adat pun menceritakan semua kejadiannya pada Dasalak dan ia pun mulai
mengerti.
Para penduduk kampung semua hadir
pada upacara itu tak terkecuali Dasalak, namun mata salah seorang keturunan Saragi
mulai tetuju kepada Dasalak ia seperti tidak asing dengan Dasalak seakan telah
lama mengenalnya.
“Dari mana asal kau ?”
“Dari hutan Bang.”
Mereka berdua pun terdiam sejenak,
salah seorang keturunan Saragi ini pun langsung mendekati Dasalak dan
menyibakkan bajunya. Ternyata benar dugaanya bahwa terdapat tanda lahir di
punggungnya.
Dia pun terbelalak langsung memeluk Dasalak,,,
“kau adalah adikku”.
Penduduk kampung, tetua adat, dan
tetua marga Saragi pun baru menyadarinya bahwa Dasalak merupakan keturunan Saragi kecil
dulu yang hilang di hutan bertahun-tahun lalu.
____
Jadi begitulah kisahnya, semenjak itu
keturunan dari Dasalak juga menggunakan nama Saragi pada marganya karena Dasalak
sebenarnya adalah keturunan dari Saragi juga, namun karena sebuah peristiwa
yang tidak dikehendaki dan harus dikenang sebagai penghormatan kepada leluhurnya
sehingga kedua nama itu menjadi satu marga, hal inilah yang membuat marga Saragi Dasalak masih digunakan hingga
saat ini. Itulah alasanya kenapa nama sahabat saya ini menggunakan satu marga
namun dua kata marganya.