Daftar Blog Saya

Jumat, 20 Mei 2016

Gagang Cangkul




Kalian cumbui aku dengan paksa
Kalian goreskan garpu besi di wajah dan leherku
Kalian koyak-koyak selangkanganku
Sampai gagang cangkul pun kalian tancapkan dengan kaki dalam goa dengan paksa hingga merobek hati dan menembus paru-paruku

Ahhhh…. ammmmpunnn
Tangisan kesakitan dan rontaku tak kalian hiraukan
Mataku melotot nyaris keluar menahan perih
Hingga nafas tak tertahan lagi dan akhirnya keluar dari kerongkongan leherku

Maafkan aku ibu tak mampu lagi membantu menopang keperluan adik
Kini jiwaku telah tenang dalam gentayangan jiwa-jiwa resah mereka
Dua hari ku terkapar menjadi bangkai dalam kamar dengan simbahan darahku di kemaluan
Jangan sesali kepergianku bu
Mereka aku yang undang datang, namun kini aku telah pergi sendiri
Sesal dalam diriku pasti tak terelakkan bu
Mereka pasti tak akan pernah tenang

Saat ini aku hanya dapat memandangmu dari kejauhan bu dengan kesedihanmu yang sangat mendalam meratapi berita di televisi dan koran tentang nasip diriku

Tak usah risau memikirkan hukuman yang setimpal pada mereka, aku pun tak akan pernah kembali
Doamu bu yang terus memeluk ku di sini
Beritahu adik dan bapak bu jangan ada dendam di hati mereka

Aku sayang pada kalian semua, biar Tuhan yang membalas mereka dan percayakan semua pada penegak hukum yang hidup nuraninya


                                                                                                                           
                                                                                                                             (Bunga Karbitan)